Sunday, March 20, 2011

Kode beeb pada komputer

AMI-BIOS
Beep 1x : RAM rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 6x :Biasanya menunjukkan keyboard yang rusak, atau tidak terpasang dengan benar
Beep 8x :Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar pada slot.
Beep 11x : Checksum-Error. Periksalah baterai CMOS pada motherboard.

Award-BIOS
Beep 1x panjang terus menerus :RAM rusak, atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 1x panjang, 1x pendek :Ada masalah dengan RAM atau Motherboard
Beep 1x panjang, 2x pendek : Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar
Beep 1x panjang, 3x pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang dengan benar
Beep 1x panjang, 9x pendek :Ada masalah dengan Bios / Bios rusak
Beep pendek Tak terputus :Ada masalah dengan penerimaan tegangan (power)

Phoenix-BIOS
Beep 1x-1x-4x :BIOS mengalami kerusakan.
Beep 1x-2x-1x :Motherboard rusak.
Beep 1x-3x-1x :Ram rusak atau tidak terpasang dengan benar.
Beep 3x-1x-1x :Motherboard rusak
Beep 3x-3x-4x :Graphic card rusak atau tidak terpasang dengan benar.

kalo ternyata yang bermasalah adalah RAM (memori) maka cabutlah memori RAM dan pasang lagi (apabila cara meletakkan RAM sebelumnya kurang baik atau tidak pas atau bergeser karena komputer dipindah-pindah). Perlakuan yang sama juga dapat dilakukan pada graphic card (kartu vga). Apabila setelah memperbaiki letak periferal (RAM dan kartu vga) tetapi bunyi beep masih berbunyi juga, kemungkinan besar periferal tersebut mengalami kerusakkan, maka bisa dicoba dengan periferal lainnya, kalo udah dicoba semua tapi tetep bunyi juga, lembiru aja

Monday, March 14, 2011

Tutorial fix Windows XP

Berikut tahapan2 sesuai dengan jenis kesalahan.

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install)

Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,
Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan)
yang awal.

- Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid.
- Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda.
- Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,
bukan yang pertama.
- Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut.
- Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R
Ini akan memulai perbaikan.
- Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya "I Agree at the Licensing Agreement"
- Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS
Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.
Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya.
- Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar "progress bar" yang merupakan bagian dari perbaikan,
dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi "Collecting Information, Dynamic Update,
Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation".
- Ketika ditanya, klik tombol Next
- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid.
- Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.
- Komputer akan restart.
- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal.
- Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan).
- Selesai

Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada.

__________________________________________________ __________________________________________________ ___


2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapati pesan error bahwa "NTOSKRNL not found" / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan:
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada.
- Tulis: CD i386
- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe
- Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya.
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

__________________________________________________ __________________________________________________ ___


3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt)

Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan
file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Tulis: bootcfg /list
Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini
- Tulis: bootcfg /rebuild
Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

__________________________________________________ __________________________________________________ ___

4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang

Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan:

"Windows could not start because the following files is missing or corrupt
\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE"

- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Tulis: cd \windows\system32\config
- Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak
- Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan:
- Tulis: copy \windows\repair\system
- Tulis: copy \windows\repair\software
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

__________________________________________________ __________________________________________________ ___

5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found)

Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting:

a. Untuk partisi tipe FAT
- Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM
dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\

b. Untuk partisi tipe NTFS
- Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut.
- Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R.
- Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai.
- Biasanya #1
- Masukkan password administrator jika diperlukan.
- Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!).
- Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\:
- Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\
- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

Penyebab error blusescreen pada komputer atau BsOD

1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)
Ini merupakan biangnya biang kerok pada BsOD. Kenapa? Karena umumnya pada BsOD, pesan ini yang paling sering muncul. Pesan kesalahan ini disebabkan umumnya kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer.

Daftar Penyebab:
[+] Masalah driver yang bentrok atau tidak cocok
[+] Masalah Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau Anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda
[+] Masalah Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card

2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Nah, pesan ini setidaknya sudah sedikit “nyambung” memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya. Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.

3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)
Bila Anda mendapatkan pesan seperti ini, dapat disebabkan karena:
[+] Overclock Hardware yang berlebihan
[+] Komponen komputer yang kepanasan
[+] BIOS yang korup
[+] Memory dan CPU yang cacat

4. DATA_BUS_ERROR
Pesan ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.

5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)

6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE
Disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.

7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE
Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.

8. BAD_POOL_CALLER
Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.

9. PEN_LIST_CORRUPT
Pesan ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM

10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.

Tuesday, March 8, 2011

Menganalisa jaringan menggunakan ping dan trace route

Kadang-kadang alamat web yang sering kita kunjungi tidak dapat diakses secepat
biasanya, di internet hal ini dapat terjadi karena beberapa sebab, yang paling
sering adalah karena jalur internet yang kita lalui memang sedang melambatatau
penuh atau server dari alamat web tersebut sedang diakses oleh banyak orang
sehingga membutuhkan waktu bagi server tersebut untuk memproses permintaan kita.

Memang sulit untuk mendeteksi permasalahan yang ada pada server remote (server
yang terletak di tempat lain), tetapi ada beberapa software yang dapat membantu
kita untuk mendeteksi kondisi jaringan yang kita lalui.

Dua software yang paling sering penulis pakai untuk mendeteksi jaringan adalah
ping dan traceroute. Utility tersebut pada mulanya diciptakan untuk sistem
operasi Unix, tetapi sekarang juga diterapkan pada DOS dan Windows, bernama ping
dan tracert. Juga ada versi dari program ini yang berjalan pada Macintosh. Untuk
artikel ini, penulis mengasumsikan pembaca menggunakan Unix atau Linux, tetapi
cara yang sama dapat diterapkan pada DOS dan Windows.

Penulis akan memulai dengan ping. Ping bekerja dengan mengirimkan sebuah paket
data yang disebut dengan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request.
Paket ICMP ini biasanya digunakan untuk mengirimkan informasi tentang kondisi
jaringan antara dua host (komputer). Informasi yang dikirim kurang lebih adalah
“jangan lakukan itu”, “kirimkan paket yang lebih kecil”, “data yang anda cari
tidak ada”, “jangan kesini, anda harusnya kesana”. Jika sebuah host menerima
Echo Request ini, dia harus merespon dengan mengirimkan Echo Reply, dengan
menempatkan Echo Request ke bagian data pada Echo Reply.

Penggunaan ping cukup sederhana, kita tinggal mengetikkan : ping namahost,dimana
namahost adalah nama atau nomor IP dari host yang kita tuju. Banyak sekali versi
dari ping, tetapi jika anda menggunakan ping milik Linux, maka outputnya akan
menjadi seperti berikut :

$ ping www.silvia.com
PING silvia.com (198.168.0.2): 56 data bytes
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=0 ttl=253 time=0.398 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=1 ttl=253 time=0.552 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=2 ttl=253 time=0.554 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=3 ttl=253 time=0.553 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=4 ttl=253 time=0.554 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=5 ttl=253 time=0.551 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=6 ttl=253 time=0.552 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=7 ttl=253 time=0.554 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=8 ttl=253 time=0.554 ms
64 bytes from 198.168.0.2: icmp_seq=9 ttl=253 time=0.553 ms
^C
----localhost PING Statistics----
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss
round-trip min/avg/max = 0.398/0.537/0.554 ms $

yang terjadi ketika kita melakukan ping ke www.silvia.com adalah kita mengirim satu
paket ICMP Echo Request, setiap detik ke host tersebut. Ketika program ping kita
memperoleh Echo Reply dari host yang kita tuju (www.silvia.com), dia akan mencetak
respon tersebut ke layar yang menunjukkan ke kita beberapa informasi : yang pertama
adalah nomor IP dari mana ping memperoleh Echo Reply, biasanya IP ini adalah IP dari
host yang kita tuju (www.silvia.com), yang kedua adalah nomor urut (ICMP Sequence),
yang dimulai dari 0 dan seterusnya, yang ketiga adalah Time To Live (TTL) dan yang
terakhir adalah berapa mili detik waktu yang diperlukan untuk program ping mendapatkan
balasan.Informasi-informasi tersebut akan penulis jelaskan satu persatu sebagai berikut.

Nomor urut yang didapat menandakan paket ping yang keberapa yang dibalas, jika nomor
yang didapat tidak berurutan, berarti ada paket yang drop, dengan kata lain entah itu
Echo Request atau Echo Reply hilang di tengah jalan. Jika jumlah paket yang hilang
sedikit (kurang dari satu persen), hal ini masih normal. Tapi jika paket yang hilang
banyak sekali, berarti ada masalah pada koneksi jaringan kita.

Informasi berikutnya adalah Time To Live, setiap paket data yang dikirimkan melalui
jaringan memiliki informasi yang disebut TTL, biasanya TTL ini diisi dengan angka
yang relatif tinggi, (paket ping memiliki TTL 255). Setiap kali paket tersebut melewati
sebuah router maka angka TTL ini akan dikurangi dengan satu, jika TTL suatu paket
akhirnya bernilai 0, paket tersebut akan di drop atau dibuang oleh router yang
menerimanya. Menurut aturan RFC untuk IP, TTL harus bernilai 60 (dan untuk ping 255).
Kegunaan utama dari TTL ini supaya paket-paket data yang dikirim tidak ‘hidup’
selamanya di dalam jaringan. Kegunaan yang lain, dengan informasi ini kita dapat
mengetahui kira-kira berapa router yang dilewati oleh paket tersebut, dalam hal ini 255
dikurangi dengan N, dimana N adalah TTL yang kita lihat pada Echo Reply.

Jika TTL yang kita dapatkan sewaktu kita melakukan ping berbeda-beda, ini menandakan
bahwa paket-paket ping yang kita kirim berjalan melewati router yang berbeda-beda,
hal ini menandakan koneksi yang tidak baik.

Informasi waktu yang diberikan oleh ping adalah waktu perjalanan pulang pergi ke remote
host yang diperlukan oleh satu paket. Satuan yang dipakai adalah mili detik, semakin
kecil angka yang dihasilkan, berarti semakin baik (baca : cepat) koneksinya. Waktu
yang dibutuhkan suatu paket untuk sampai ke host tujuan disebut dengan latency. Jika
waktu pulang pergi suatu paket hasil ping menunjukkan variasi yang besar (diatas 100),
yang biasa disebut jitter, itu berarti koneksi kita ke host tersebut jelek. Tetapi
jika selisih tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil paket, hal tersebut masih dapat
ditoleransi.

Untuk menghentikan proses ping, tekan Ctrl+C, setelah itu ping akan mencetak informasi
tentang berapa paket yang telah dikirimkan, berapa yang diterima, persentasi paket yang
hilang dan angka maksimum, minimum serta rata-rata dari waktu yang dibutuhkan oleh
paket tersebut untuk melakukan perjalanan pulang pergi.

Seperti yang anda lihat, ping berguna untuk melakukan tes konektivitas pada jaringan
dan untuk memperkirakan kecepatan koneksi.

Berikutnya kita akan mempelajari traceroute (atau tracert di dalam windows) yang akan
menunjukkan pada kita jalur router yang dilewati oleh paket yang kita kirimkan ke host
tertentu. Untuk lebih memperjelas, berikut ini adalah contoh hasil traceroute ke
www.berkeley.edu:

$ traceroute www.berkeley.edu
traceroute to amber.Berkeley.EDU (128.32.25.12), 30 hops max, 40 byte packets
1 203.130.216.2 (203.130.216.2) 137 ms 151 ms 151 ms
2 203.130.216.1 (203.130.216.1) 151 ms 137 ms 138 ms
3 192.168.8.49 (192.168.8.49) 137 ms 151 ms 151 ms
4 S12-0-11.kbl.surabaya.telkom.net.id (202.134.3.45) 192 ms 151 ms 151 ms
5 FE0-0-gw3.cibinong.telkom.net.id (202.134.3.134) 165 ms 151 ms 151 ms
6 hssi-gw3.hk.telkom.net.id (202.134.3.1) 659 ms 659 ms 645 ms
7 202.130.129.61 (202.130.129.61) 645 ms 687 ms 659 ms
8 321.ATM5-0-0.XR1.HKG2.ALTER.NET (210.80.3.1) 645 ms 659 ms 645 ms
9 POS1-0-0.TR1.HKG2.Alter.Net (210.80.48.21) 672 ms 646 ms 645 ms
10 384.ATM4-0.IR1.LAX12.Alter.Net (210.80.50.189) 838 ms 796 ms 796 ms
11 137.39.31.222 (137.39.31.222) 810 ms 852 ms 810 ms
12 122.at-5-1-0.TR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.10.237) 824 ms 810 ms 810 ms
13 297.at-1-0-0.XR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.112.237) 824 ms 838 ms 824 ms
14 191.ATM6-0.BR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.113.9) 837 ms 797 ms 810 ms
15 acr1-loopback.Anaheim.cw.net (208.172.34.61) 810 ms 1071 ms 782 ms
16 acr1-loopback.SanFranciscosfd.cw.net (206.24.210.61) 783 ms 810 ms 769 ms
17 BERK-7507--BERK.POS.calren2.net (198.32.249.69) 810 ms 1126 ms 796 ms
18 pos1-0.inr-000-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.89) 796 ms 824 ms 796 ms
19 pos5-0-0.inr-001-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.66) 796 ms 783 ms 783 ms
20 fast1-0-0.inr-007-eva.Berkeley.EDU (128.32.0.7) 810 ms 810 ms 797 ms
21 f8-0.inr-100-eva.Berkeley.EDU (128.32.235.100) 797 ms 782 ms 769 ms
22 amber.Berkeley.EDU (128.32.25.12) 796 ms 769 ms 810 ms

Traceroute akan menampilkan titik-titik perantara yang menjembatani anda dan titik
tujuan anda, ‘jembatan’ inilah yang biasa disebut dengan router, data yang anda
kirimkan akan meloncat melewati jembatan-jembatan ini. Ada tiga buah waktu yang
menunjukkan berapa waktu yang dibutuhkan oleh paket tersebut untuk berjalan dari
komputer anda ke router.Untuk dapat memahami seluruh data yang dihasilkan oleh
traceroute tersebut, kita harus memahami bagaimana cara traceroute bekerja.
Traceroute menggunakan prinsip TTL dan paket ICMP yang sudah kita singgung diatas.

Traceroute mengirimkan sebuah paket ke port UDP yang tidak dipakai oleh servis
lain pada komputer tujuan (defaultnya adalah port 33434). Untuk tiga paket pertama,
traceroute mengirimkan paket yang memiliki TTL satu, maka sesampainya paket tersebut
pada router pertama (menghasilkan loncatan yang pertama) TTL akan dikurangi dengan
satu sehingga menjadi 0 kemudian paket tersebut akan di drop. Berikutnya router
tersebut akan mengirimkan paket ICMP ke komputer kita yang berisi pemberitahuan bahwa
TTL dari paket yang kita kirimkan sudah habis dan paket yang kita kirimkan di drop.
Dari pesan ini, traceroute dapat menentukan nama router tempat data kita meloncat dan
berapa waktu yang dibutuhkannya. Berikutnya traceroute akan mengirimkan paket dengan
nilai TTL yang ditambah satu demi satu sampai host tujuan dicapai. Karena itu
traceroute menggunakan port yang tidak dipakai oleh servis lain sehingga paket
yang dikirim mendapat respon dan tidak ‘dimakan’ oleh servis lain yang mungkin ada.

Berikut ini adalah contoh yang lebih kompleks dengan melakukan traceroute ke finland:

% traceroute www.hut.fi
traceroute to info-e.hut.fi (130.233.224.28), 30 hops max, 40-byte packets
1 203.130.216.2 (203.130.216.2) 137 ms 124 ms 137 ms
2 203.130.216.1 (203.130.216.1) 137 ms 124 ms 124 ms
3 192.168.8.49 (192.168.8.49) 137 ms 151 ms 151 ms
4 S12-0-11.kbl.surabaya.telkom.net.id (202.134.3.45) 192 ms 151 ms 151 ms
5 FE0-0-gw3.cibinong.telkom.net.id (202.134.3.134) 164 ms 165 ms 151 ms
6 hssi-gw3.hk.telkom.net.id (202.134.3.1) 673 ms 645 ms 645 ms
7 202.130.129.61 (202.130.129.61) 659 ms 646 ms 659 ms
8 321.ATM5-0-0.XR1.HKG2.ALTER.NET (210.80.3.1) 659 ms 645 ms 659 ms
9 POS1-0-0.TR1.HKG2.Alter.Net (210.80.48.21) 659 ms 632 ms 659 ms
10 284.ATM6-0.IR1.SAC2.Alter.Net (210.80.50.1) 797 ms 823 ms 797 ms
11 POS2-0.IR1.SAC1.ALTER.NET (137.39.31.190) 796 ms 1566 ms 810 ms
12 122.at-6-1-0.TR1.LAX9.ALTER.NET (152.63.10.218) 838 ms 823 ms 824 ms
13 297.at-2-0-0.XR1.SAC1.ALTER.NET (152.63.50.133) 933 ms 824 ms 838 ms
14 185.ATM5-0.BR4.SAC1.ALTER.NET (152.63.52.201) 810 ms 824 ms 851 ms
15 137.39.52.86 (137.39.52.86) 810 ms 1071 ms 810 ms
16 sl-bb21-ana-15-0.sprintlink.net (144.232.1.173) 769 ms (ttl=246!) 796 ms (ttl=246!) 783 ms (ttl=246!)
17 sl-bb20-pen-8-0.sprintlink.net (144.232.18.45) 893 ms 851 ms (ttl=245!) 893 ms
18 sl-bb22-pen-11-0.sprintlink.net (144.232.18.78) 893 ms (ttl=244!) 879 ms (ttl=244!) 879 ms (ttl=244!)
19 sl-bb10-nyc-9-0.sprintlink.net (144.232.7.1) 865 ms 879 ms 879 ms
20 sl-bb10-nyc-10-0.sprintlink.net (144.232.13.158) 879 ms 892 ms 893 ms
21 gblon505-tc-p6-3.ebone.net (195.158.229.46) 865 ms 879 ms 920 ms
22 bebru204-tc-p5-0.ebone.net (195.158.232.42) 961 ms 948 ms 934 ms
23 nlams303-tc-p1-0.ebone.net (195.158.225.86) 962 ms 961 ms 934 ms
24 dedus205-tc-p8-0.ebone.net (213.174.70.133) 934 ms 961 ms 947 ms
25 dkcop204-tb-p3-0.ebone.net (213.174.71.50) 975 ms 975 ms *
26 * * *
27 ne-gw.nordu.net (195.158.226.86) 1002 ms 962 ms 1016 ms
28 hutnet-gw.csc.fi (128.214.248.65) 1027 ms (ttl=238!) 1040 ms (ttl=238!) 1026 ms (ttl=238!)
29 hutnet-gw.hut.fi (193.166.43.253) 1020 ms 1037 ms 1023 ms
30 info-e.hut.fi (130.233.224.28) 1091 ms (ttl=46!) 1027 ms (ttl=46!) 1067 ms (ttl=46!)

Baris pertama hanya menunjukkan apa yang akan dilakukan oleh traceroute yaitu melakukan
trace ke host yang bernama info-e.hut.fi dengan maksimum loncatan 30 dan besar paket
yang dikirimkan adalah 40 byte.

Hasilnya, paket tersebut melewati 30 router atau 30 kali loncatan. Loncatan yang pertama
sampai kelima hanya memakan waktu sekitar 100-200 mili detik adalah loncatan dari
komputer penulis ke jaringan milik Telkomnet di Indonesia. Pada loncatan ke enam,
waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali menjadi sekitar 650 mili detik,
ini dikarenakan loncatan tersebut memang jauh, yaitu dari stasiun bumi Telkomnet
yang ada di Cibinong ke gateway milik Telkomnet yang ada di Hongkong.

Kadang waktu yang diperlukan meningkat banyak sekali karena jarak yang jauh atau
jaringan yang dilewati memang sedang padat. Anda harus mencurigai titik-titik dimana
waktu yang diperlukan menjadi besar sekali. Jika hal ini terjadi, anda dapat
mengeceknya dengan melakukan ping ke router tersebut beberapa kali untuk melihat
apakah paket yang kita kirimkan di drop, atau apakah ada variasi waktu yang besar.

Kemudian pada loncatan ke 16 sampai 18 anda melihat (ttl=246!) di sebelah kolom waktu.
Ini adalah indikasi dari trceroute bahwa TTL yang kembali tidak sesuai dengan sewaktu
dikirimkan ini menunjukkan adanya asymmetric path, yaitu router yang dilewati paket
sewaktu berangkat tidak sesuai dengan router yang dilewati sewaktu paket tersebut
kembali. Tetapi hal itu adalah normal.

Tanda asterik pada loncatan ke 25 dan 26 menandakan bahwa traceroute tidak menerima
respon dari komputer tersebut, pada loncatan ke 26 kemungkinan dikarenakan router
tersebut tidak mengirimkan paket ICMP, sedangkan pada loncatan ke 25 kemungkinan
adalah hasil dari paket ICMP yang dikirimkan oleh router tersebut hilang di perjalanan
karena suatu sebab.
Dikombinasikan dengan ping, traceroute menjadi alat analisa jaringan yang baik dengan
melihat loncatan mana yang memakan waktu yang besar atau paket yang di drop, kita dapat
menentukan dimana titik kritisnya. Kemudian dengan melakukan ping pada titik tersebut
dan satu titik sebelumnya, kita dapat menemukan masalah yang ada dalam jaringan.

Apa itu Lisensi Software?

Bagi para pengguna komputer, tak akan dapat dipisahkan yang namanya software,software adalah perangkat lunak yang digunakan user atau brainware untuk membantu mengolah berbagai taks atau tugas.Tapi apakah anda mengerti apakah itu lisensi software?

1. PENGERTIAN LISENSI SOFTWARE

Bagi Anda yang kesehariannya sering berkutat dengan komputer, tentu istilah lisensi software bukanlah sesuatu yang baru. Namun walaupun demikian terkadang jika ada yang bertanya lisensi itu apa, kita kesulitan untuk menjawabnya. Nah, artikel ini akan membantu Anda untuk memahami apa yang dimaksud dengan lisensi software.

a. Definisi Lisensi
1. Lisensi menurut secara umum
Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik rahasia dagang kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu rahasia dagang yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
2. Lisensi menurut UU No 19 th 2002 ttg Hak Cipta Bab I pasal 1
Lisensi adalah “izin yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta atau Pemegang Hak Terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak Ciptaannya atau produk Hak Terkaitnya dengan persyaratan tertentu”.

b. Definisi Program Komputer atau Software
Dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Undang-undang Hak Cipta disebutkan bahwa program komputer adalah “Sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut”.

c. Definisi Lisensi Software
Jadi, lisensi software adalah “hak eksklusif bagi pencipta dan atau pemegang hak cipta suatu software untuk mengumumkan dan memperbanyak software ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah software tersebut diciptakan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Dari definisi tersebut dapat kita lihat bahwa ada dua kata kunci, yaitu izin dan persyaratan tertentu. Hal ini berarti izin itu dapat diberikan oleh pemegang hak cipta kepada pihak lain dengan persyaratan tertentu. Software atau program komputer merupakan salah satu bentuk karya intelektual seseorang, sehingga tidaklah mengherankan jika software tersebut termasuk ciptaan yang dilindungi oleh undang-undang. Hal ini berarti si pencipta software tadi memiliki hak eksklusif untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau yang sering disebut dengan hak cipta.

2. JENIS-JENIS LISENSI SOFTWARE
Justisiari P. Kusumah [2006] menyebutkan bahwa ada beberapa jenis lisensi yang diberikan terhadap suatu software, antara lain:

a. Lisensi Komersial (Full Version)
Jenis lisensi komersial adalah lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat komersial dan digunakan untuk kepentingan-kepentingan komersial (bisnis). Misalnya : sistem operasi Microsoft Windows (98, ME, 200, 2003, Vista), Microsoft Office, PhotoShop, Corel Draw, Page Maker, AutoCAD, beberapa software Anti Virus (Norton Anti, MCAffee, Bitdefender, Kaspersky), Software Firewall (Tiny, Zona Alarm, Seagate), dan lain sebagainya. Tidak ada jalan lain yang diperbolehkan untuk mendapatkan lisensi software ini kecuali dengan membayar sejumlah harga yang telah ditetapkan.

b. Lisensi Percobaan/Shareware Licensi
Jenis lisensi percobaan software (shareware) adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat percobaan (trial atau demo version) dalam rangka uji coba terhadap software komersial yang akan dikeluarkan sebelum software tersebut dijual secara komersial atau pengguna diijinkan untuk mencoba terlebih dahulu sebelum membeli software yang sebenarnya (Full Version) dalam kurun waktu tertentu, misalnya 30 s/d 60 hari.
Termasuk pula dalam lisensi jenis ini ada evaluation version dimana software yang diluncurkan belum bisa disebut full version, dengan tujuan sebagai evaluasi kinerja software tersebut. Sehingga, user akan memberikan feedback kepada developer software yang berguna sebagai penyempurnaan software tersebut, baik dari segi tampilan atau bahkan adanya bug dalam software tersebut. Misalnya saja saat Windows 7 versi evaluation diujicobakan secara gratis namun hanya berfungsi selama kurang lebih 1 tahun sejak Mei 2009 dan akan berakhir Juni 2010, meskipun sekarang telah diluncurkan versi lengkapnya.
Yang termasuk shareware di antaranya adalah nagware, dimana pada software tersebut sering muncul peringatan yang akan hilang jika melakukan registrasi (membayar), namun software tersebut masih tetap bias digunakan meski belum diregistrasikan. Misalnya, ACDSee (sampai versi 2.42)

c. Lisensi Software Terbatas/Limited License
Jenis lisensi terbatas adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang bersifat non komersial/freeware dan digunakan hanya untuk kepentingan-kepentingan non komersial seperti pada instritusi pendidikan (sekolah dan kampus) dan untuk penggunaan pribadi, misalnya antivirus SmadAV yang bukan versi PRO, dan sebagainya.

d. Lisensi Bebas Pakai/Freeware License
Jenis lisensi freeware adalah software/aplikasi yang bersifat gratis. Kita tidak perlu membeli atau memasukkan nomor serial (keygen) dari software tersebut, tapi hak cipta tetap milik pembuat software. Kita tidak boleh merubah hak cipta dan isi dari software tersebut, apalagi menjualnya ke orang lain. Dengan kata lain kita hanya boleh memakai saja. Dan sumber kodenya bersifat tertutup, atau closed source. Contoh dari aplikasi freeware adalah Winamp, Firefox atau Google Chrome, Yahoo!Mesenger, Pidgin, dan sebagainya.

Freeware, sesuai dengan namanya adalah software yang benar-benar gratis atau bebas untuk digunakan, developer software tidak pernah meminta Anda untuk membayar apapun kepadanya. Dalam beberapa kasus kemampuan freeware malah lebih bagus ketimbang software berbayar. Beberapa freeware memberikan persyaratan bahwa software tersebut hanya boleh digunakan untuk penggunaan pribadi (personal) bukan untuk digunakan untuk keperluan komersil.
• Stripware
Varian dari freeware yang menawarkan versi gratis dari software komersial dengan fasilitas yang terbatas, biasanya ditandai dengan pemberian nama Personal Edition/Lite Version/Basic.
Contoh : Eudora Lite, InnoculateIT Personal Edition, Real Player Basic, Linux (distribusi Corel)
• Adware
Varian dari freeware yang menampilkan iklan pada tampilan software (umumnya berupa banner)
Contoh : GoZilla!, JetAudio (mulai versi 4.7), Eudora Pro (mulai versi 4.2)
• Optionware
Varian dari freeware yang meminta imbalan secara sukarela dalam bentuk selain uang, misalnya : email (mailware), prangko (stampware), surat/kartupos, dll, bahkan ada yang meminta anda untuk menyumbang kan sejumlah uang kepada yang membutuhkan, bahkan ada yang hanya meminta Anda untuk berhenti menggerutu tentang sulitnya hidup (!).
e. Lisensi Open Source
Jenis lisensi Open Source adalah jenis lisensi yang diberikan kepada software-software yang source code penuhnya tersedia bagi siapa pun yang menginginkannya (untuk dimodifikasi) atau menggunakan hak cipta publik yang dikenal sebagai GNU Public License (GPL) yang bisa Anda baca secara lengkap di http://www.gnu.org.
Adapun prinsip dasar GPL berbeda dengan hak cipta, GPL pada dasarnya berusaha memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi pencipta software untuk mengembangkan kreasi perangkatnya dan menyebarkannya secara bebas kemasyarakat umum (publik). Tentunya dalam penggunaan GPL ini kita masih terikat dengan norma, nilai dan etika. Misalnya sangatlah tidak etis apabila kita mengambil software GPL kemudian mengemasnya menjadi sebuah software komersial dan mengklaim bahwa software tersebut adalah hasil karya atau ciptaannya. Sebagai contoh, dengan menggunakan lisensi GPL sistem operasi Linux yang saat banyak beredar di masyarakat Linux dapat digunakan secara gratis di seluruh dunia, bahkan listing program-nya (Source Code) dalam Bahasa C dari sistem operasi Linux tersebut secara terbuka dan dapat diperoleh secara gratis di internet tanpa dikategorikan membajak software dan melanggar hak cipta (HKI).
Lisensi software sangat beragam jenisnya. Berikut ini adalah penyebutan jenis-jenis lisensi software, berikut sedikit penjelasan dari masing-masing lisensi tersebut.

Berdasarkan jenis lisensi yang sudah dijelaskan tadi, berikut ini ada beberapa contoh lisensi yang ada, antara lain :

1. Open atau Select Licence
Jenis Open Licence atau Select Licence ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada suatu pengguna yang telah membeli atau membayar lisensi untuk penggunaan software tertentu yang akan dipasang (install) ke beberapa perangkat komputer yang akan dipergunakan. Biasanya lisensi jenis ini hanya akan ditunjukan oleh satu lembar surat lisensi untuk pemakaian beberapa perangkat komputer. Misalnya pembelian lisensi untuk pemakaian Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional Editions untuk 50 unit perangkat komputer dan ditunjukan hanya dengan satu lembar surat lisensi.

Gambar 1. Open atau Select Licence

2. Original Equipment Manufacture (OEM)
Merupakan jenis lisensi yang diberikan kepada setiap perangkat yang dibeli secara bersamaan dengan penggunakan software-nya. Misalnya ketika kita membeli sebuah laptop atau notebook yang sudah dilengkapi dengan Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional yang asli (original) yang ditunjukan dengan adanya stiker Certificate of Authenticity (COA) pada bagian bawah perangkat laptop atau notebook tersebut.


Gambar 2. Produk Original Equipment Manufacture (OEM) dan Certificate of Authenticity (COA

Biasanya kualitas dari stiker Certificate of Authenticity (COA) selalu diperbaiki agar tidak mudah rusak atau mudah dipalsukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

3. Full Price (Retail Product)
Jenis Full Price (Retail Product) ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap pengguna yang telah membeli software secara terpisah dengan perangkat keras (hardware) secara retail. Biasanya pembelian perangkat lunak (software) ini akan dilengkapi dengan satu lembar surat lisensi yang lengkap dengan packaging serta manual book dari software tersebut.

Gambar 3. Contoh produk Full Price (Retail Product)

4. Academic License
Jenis Academic License ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap institusi pendidikan (sekolah-sekolah atau kampus) dengan harga khusus dan biasanya dengan sejumlah potongan tertentu (non komersial) dan ditunjukan dengan satu lembar surat lisensi yang dapat dipergunakan pada sejumlah perangkat seperti yang tertera pada surat lisensi tersebut. Misalnya pembelian software dari Microsoft Corp yang akan dipergunakan dilingkungan sekolah atau kampus (Microsoft Voleme Licencing), MYOB, JAVA, Cisco, dan lain sebagainya.

Gambar 4. Academic License

5. Lisensi khusus bagi Independen Software Vendor (ISV)
Jenis Independen Software Vendor (ISV) ini adalah jenis lisensi yang diberikan kepada setiap Independen Software Vendor (ISV) untuk pembelian software-software yang digunakan untuk pembuatan aplikasi (Development Tools Software) dengan harga khusus dan biasanya dengan sejumlah potongan tertentu dan ditunjukan dengan satu lembar surat lisensi yang dapat dipergunakan pada sejumlah perangkat seperti yang tertera pada surat lisensi tersebut. Saat ini perusahaan pembuatan software seperti Microsoft Indonesia sudah mengeluarkan jenis lisensi ini yang khusus diberikan kepada ISV-ISV yang berada di bawah pembinaan Microsoft Indonesia, salah satunya adalah Perusahaan Andal Software (http://www.andalsoftware.com).

3. PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG TENTANG LISENSI SOFTWARE
Alasan mengapa suatu produk software perlu dilindung dijelaskan dalam Undang-undang Hak Cipta yang secara lengkap berbunyi “Sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.”

Undang-undang nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Pasal 2 Ayat (2), pencipta atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersial.
2. Pasal 15 Ayat (g), pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri.
3. Pasal 30 Ayat (1), tentang hak cipta atas ciptaan program komputer berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.
4. Pasal 45 – 46, tentang lisensi piranti lunak (Software).
5. Pasal 56, hak cipta berhak mengajukan gugatan ganti rugi.
6. Pasal 72 Ayat (1), barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana minimal 1 bulan dan/atau minimal Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah), atau pidana penjara maksimal 7 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliar Rupiah).
7. Pasal 72 Ayat (2), barangsiapa dengan sengaja menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta pidana penjara maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah).
8. Pasal 72 Ayat (3), barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara maksimal 5 tahun dan/atau denda maksimal Rp. 500.000.000,- (lima Ratus Juta Rupiah).

Artikel selengkapnya di Lisensi Software _full.pdf

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...